Contoh Karangan Narasi tentang Liburan Terbaru
Apa itu narasi? Jenis tulisan ini bisa di definisikan sebagai pengembangan paragraf yang menjelaskan tentang runtutan peristiwa, yang biasanya dimulai dari awalan, tengah sampai pada tahapan akhir. Narasi memiliki alur atau plot dimana pada puncaknya terdapat konflik atau klimaks. Paragraf ini bisa menjelaskan mengenai hal-hal yang bersifat fiksi atau pun nonfiksi
Narasi dibuat untuk menyampaikan informasi yang runtut dan lengkap demi memperluas wawasan pembacanya. Teks ini bisa saja singkat atau panjang sesuai kebutuhannya. Dan ini sangat berkaitan erat dengan pengalaman.
Salah satu sumber penulisan narasi adalah kegiatan liburan. Teks ini biasa juga dianggap sebagai "model penceritaan" dimana informasi yang didalamnya bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca
Kamu bisa memastikan bahwa jenis teks tersebut bersifat narasi dengan melihat unsur-unsur di dalamnya. Adapun unsurnya adalah tokoh, latar, serta "urutan kejadian". Selain itu sobat kosngosan perlu juga mengetahui mengenai struktur dari tulisan ini, ada 4 yaitu; pengenalan (intro), awal pertikaian, klimaks dan anti klimaks.
Narasi juga bisa dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu :
Entah mengapa mimin merasa perlu untuk memberikan contoh karangan narasi tentang liburan. Karena mungkin banyak juga dari kalian yang mencari tulisan pengalaman selama liburan panjang di sekolah, kuliah atau bekerja. Berikut beberapa preferensi narasi bertopik liburan seru ala kósngosan :
Baca dulu : Contoh Teks Berita tentang Sekolah
Libur semester ini saya pulang ke kampung halaman, disana saya bertemu Aya, Ibu dan adikku yang sangat saya sayangi. Lama sekali waktu berjalan jika sedang merindu. Saya ingin bicara rindu tidur dikasur empuk kamarku, dan ingin makan masakan ibu yang lezat tiada tara. Dan liburan ini waktunya.
Saya pulang disambut oleh keluarga, dengan masakan kesukaan yang telah terhidang. Selama liburan dirumah aku sangat senang, saya seperti mengulangi masa kecilku dulu, ingin saya bilang tetap mau disini saja dan tidak mau lagi kembali ke tempat kost di kota
Liburan sekolah memang sangat menyenangkan apalagi ditemani dengan bersama keluarga. Saya bisa menikmati liburan sepanjang hari bersama ayah dan ibu dengan menghabiskan waktu di sawah.
Biasanya ayah dan ibu akan sibuk untuk mengurusi padi yang sudah mulai menguning. Sementara aku dan adik-adik akan bermain di tepian sungai. Terkadang kami juga suka untuk memancing dan mendapatkan ikan dari sana.
Setelah mendapatkan ikan yang cukup banyak maka aku dan adik-adik akan membersihkan ikan tersebut untuk kemudian dibakar dan dimakan bersama ketika siang hari tiba. Dan sorenya kami sudah harus pulang ke rumah setelah sepanjang hari liburan di kebun dan pematang sawah
Liburan sekolah kali ini memang terbilang cukup panjang. Namun karena pandemi virus yang semakin merajalela kita tidak dibolehkan untuk keluar rumah. Apalagi beraktivitas dan melakukan hal-hal yang berkerumunan di luar rumah
Oleh karena itu liburan kali ini aku hanya berada di dalam rumah saja melakukan aktivitas yang cukup menyenangkan. Tidak lupa untuk membuat jadwal sehari-hari supaya tetap produktif dan tidak bermalas-malasan
Biasanya ketika hari senin sampai sabtu tiba aku pertama kali bangun akan membereskan tempat tidur dan bersih-bersih di kamar. Setelah itu apabila ada kesempatan aku akan menyapu halaman depan dan belakang.
Apabila Ibu membutuhkan bantuan aku akan membantu memasak di dapur. Setelah siap maka sarapan adalah menjadi sumber energi yang utama di pagi hari
Kemudian setelah membantu ibu dan siap membalas bereskan rumah aku mulai melakukan kegiatan yang produktif seperti belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara online
Barulah setelah tugas selesai dan sekolah menggunakan aplikasi Zoom selesai, aku akan membuka HP dan bermain game Kosngosan sebentar untuk melepaskan kebosanan. Di rumah juga aku melakukan berbagai Project seperti membuat kerajinan tangan, boneka dari karton, dan ikut Ibu untuk mempersiapkan makan malam.
Disela-sela waktu aku juga akan membuka televisi dan menonton kartun favoritku. Selain itu tidak lupa untuk bermain Tik Tok dan Scroll Instagram untuk melihat berbagai informasi menarik seputar musik dan meme.
Pesan dari ku, tetaplah berada di rumah. Dan jadikan liburan ini menjadi liburan yang menyenangkan dengan berbagai cara kita sendiri. Sekian dari saya, terima kasih telah membaca.
Momen liburan kali ini sangat tepat sekali, karena bukan hanya liburan biasa, tetapi dalam momen spesial ini kami merayakan ulangtahun teman saya yang bernama Ucok Kosngosan. Rencananya kami akan berlibur ke pantai Pelabuhan Ratu yang terletak di daerah Sukabumi.
Lokasi Pantai ini memang tidak jauh dari kota Sukabumi, tempat dimana kami tinggal. Perjalanan dari rumah kami menuju Pantai ini memakan waktu kurang lebih sekitar 1-2 jam perjalanan, tergantung dari kecepatan berkendara kita
Setelah sekian lama perjalanan, kami pun tiba di pantai Pelabuhan Ratu yang sangat indah. Disana kami akhirnya menyewa satu villa untuk tempat istirahat dan bermalam, sambil bisa menikmati pemandangan khas pantai yang luar biasa indah.
Kami tiba di Pelabuhan Ratu sekitar pukul 2 siang. Karena kami sudah sewa villa, jadi kami memutuskan untuk beristirahat sebentar di dalamnya sambil rebahan. Ada juga yang update status untuk pamer ke teman teman.
Sekitar pukul setengah empat sore, kam bersiap untuk mengganti pakaian dan menggunakan kostum pantai, mengapa demikian? Supaya terlihat cocok dengan tema liburan kali ini. Lagian aneh kan kalau ke pantai menggunakan pakaian jeans dan kemeja?
Salah satu dari teman kami yang bernama Suhendra, pada saat itu tidak ikut berenang. Dirinya berinisiatif untuk menuliskan kata diatas pasir “Happy Holiday and Happy Birthday to Ucok Pardomuan” kemudian dia pun meminta seseorang untuk mengambil gambar dan mengabadikan momen indah ini bersama teman teman yang lain.
Waktu berjalan sangat cepat, dan kini sudah pukul setengah enam sore, matahar sudah hampir tenggelam. Pemandangan sunset yang indah sekali dari bibir pantai. Teman teman mengajak untuk membersihkan diri dari kotoran dan mandi di kamar mandi yang telah disediakan. Setelah bersih, kami menunggu waktu maghrib tiba dan melaksanakan sholat berjamaah di mushola sekitar.
Seusai Isya, kami akhirnya membakar ikan di tepi pantai sambil menikmati hembusan angin malam yang semakin lama semakin dingin. Setelah kenyang, tidak terasa waktu sudah larut malam. Akhirnya kami berkemas dan kembali ke villa untuk tidur dan beristirahat sampai besoknya.
Liburan kali ini berbeda. Harahap ingin pulang kampung dan menemui keluarga besar di Padang Panjang. Dia harus menjalani kehidupan liburan panjang tahun ini bersama adik, kakak dan juga orangtua tercintanya
Menjelang Maghrib, Harahap sudah bergegas menuju Terminal bus Padang, segera menuju kota kelahirannya tersebut. Orang-orang pun sudah ramai berkumpul di luar dan di dalam. Ada yang baru tiba di bandara, dan segera menaiki kopernya ke dalam bus masing masing. Tak berselang lama, adzan Maghrib pun berkumandang.
Setelah sholat Maghrib, bus yang dinaiki Harahap memimpin perjalanan cukup panjang tersebut. Diselangi sholat Isya, kemudian Bus melanjutkan perjalanan hingga ke terminal terakhir yang memasuki kota Padang Panjang.
Pukul 21.00 WIB dia pun tiba disana. Para keluarga nya pun sudah menyambutnya di rumah masing-masing.
Dia sangat bersyukur bisa malam tahun baruan di sini. Bisa berdo’a bersama, mengisi malam tahun baru dengan hal yang bermanfaat. Apalagi bagi Bapak, sosok yang sangat dihormatinya itu cukup mengharapkan kedatangannya
Setelah dipikir-pikir lagi, kalau jalan-jalan di kota sana, pasti Harahap juga tidak terlalu suka. Oleh karena itu dia lebih memilih berlibur tahun baru di kampung saja, bersama keluarganya yang memang sedang membutuhkan kehadirannya
Ibu dan Bapak hanya tersenyum mendengar jawaban anak paling gede-nya itu. Ada pelajaran berharga yang didapat di malam tahun baru ini, bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat daripada sekedar membuang waktu percuma bersama teman di kota sana. Tanpa kembang api dan tanpa terompet pun masih bisa bertahunbaruan di kampung sendiri.
Sesampainya di rumah, Harahap segera meminta izin untuk langsung tidur. Karena siang tadi dirinya cukup sibuk dengan perjalanan. Sepertinya dia memang sudah sangat mengantuk
Dia bisa bersantai dulu. Besok baru dirinya bisa melihat kebun duren milik keluarganya yang berada di samping kebun Pak Haji. Kemungkinan pohonnya sudah berbuah. Ini memang kegiatan yang sangat disukai dirinya ketika tiba di kampung.
Hanya 5 menit saja, sudah terdengar dengkurannya. Bapak pun bergegas melihat ke kamar Harahap yang seringnya kosong itu.
Bapak didalam hari berdoa, Semoga anaknya tersebut diberikan panjang umur, dicurahkan oleh Allah rizki yang banyak, berguna bagi bangsa dan agama. Akan terbangun di Tahun yang baru, dengan semangat baru. Sosok lelaki yang berjasa dalam hidup harahap itu kemudian membetulkan selimut anaknya yang tersingkap.
Selamat Liburan Tahun Baru, Hap!
Baca juga : Contoh Cerita Liburan Sekolah
Aku tinggal di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kali ini aku ingin bercerita mengenai pengalamanku dan kawan kawan berlibur ke Dieng dan singgah terlebih dahulul di Kota Wonosobo. Kami melakukan touring menaiki motor bebek dengan 3 kendaraan. Total aku, Rahmad, Shaleh, Yunus, Zaid dan Toyib. Kami adalah teman sekelas yang sedang liburan panjang akhir semester
Cerita ini bermula ketika kami sudah sampai dikota Wonosobo dengan melalui Purworejo kemudian ke arah barat. Di Wonosobo, kami mencoba untuk berkeliling kota, melihat masyarakatnya yang bersahaja.
Daerah kota Wonosobo memang cenderung memiliki hawa yang dingin. Suhu dingin membuat telinga kami serasa membeku. Aliran darah juga terasa tidak normal seperti biasanya. Jantung ini terasa berdetak lebih aktif untuk memompa darah yang semakin dingin.
Kami sudah sampai di pusat kota Wonosobo. Oleh karena itu kami beristirahat terlebih dahulu untuk sekedar duduk sebentar sambil melemaskan otot yang terasa kaku karena dinginnya temperaturkota Wonosobo. Kami mencoba melompat sana sini seperti beruk kedinginan supaya badan ini lebih hangat dengan peredaran darah yang akan kembali lancar.
Memasuki kota ini pada awalnya kami disambut dengan hujan gerimis. Sudah bisa membuat basah pakaian bila kami tidak berteduh di SPBU Pertamina sekitar. Ini sangat penting, bila kamu hendak travelling ke kota ini bawalah jas hujan sebagai perlindungan diri.
Dari pusat kota Wonosobo menuju dataran tinggi Dieng adalah sekitar 25 km. Jarak yang cukup untuk bergerak lagi. Benar kata ibu yang menjual gado-gado tadi, jalannya tanjakan terus tidak ada putusnya. Jalan beraspal halus dengan bagian jalan ada yang bergelombang. Bener-bener kecil, berbeda dengan jalan di Bantul
Pada perjalanan kami, sering menjumpai hutan pinus yang banyak dialih fungsikan menjadi kebun kentang Kosngósan. Ini adalah pemandangan yang sangat indah.
Temperatur yang sangat dingin. Di pelupuk mata, terlihat para petaninya pakai jaket tebal sekali, mirip jaket suku eskimo di kutub utara. Hanya saja jaketnya tidak berbulu.
Masyarakat disepanjang jalan menuju Dieng, kebanyakan menggunakan kupluk tebal di kepala, jaket dan kaos di tangan dan kaki. Mereka juga memakai sepatu untuk menghangatkan kaki masing masing. Ada yang menggunakan syal untuk menutupi leher dari dinginnya udara Dieng.
Beberapa kesempatan, motor bebek yang kami tumpangi tidak bisa mengalahkan tanjakan menuju Dieng, terpaksa teman yang saya bonceng harus turun sebentar. Ternyata hal ini lumrah terjadi, karena banyak juga pengendara lain yang seperti itu
Dataran Dieng memang menggoda. Kita seperti berada di atas awan. Kumpulan uap air atau awan banyak yang bergerak di bawah. Kondisi saat itu cukup berkabut akan tetapi masih normal, jarak pandang 1 km masih terlihat jelas. Pemandangan perbukitannya sungguh sangat menggoda!
Kami sampai di dataran tinggi Dieng pada pukul 14.15 WIB, butuh waktu 4 jam untuk sampai dari kota Wonosobo. Lalu kami memutuskan untuk beristirahat di masjid sebelah barat dari tempat penjualan tiket kemah di Gunung Prau.
Baca juga : Rekomendasi Tempat Liburan Panjang yang Murah
Tulis karangan narasi membutuhkan pengalaman dan sense of art, supaya bisa menghasilkan tulisan yang enak dibaca dan informatif. Salah satu kegiatan yang yang bisa dijadikan sebagai sumber penulisan Narasi adalah "liburan".
Dan apabila sobat kosngosan memang berlibur dan bingung hendak menulis narasi seperti apa, semoga contoh diatas bisa bermanfaat dan menambah wawasan mu. Bila kalian berkenan bisa membagikan link artikel ini ke sosial media di teman-temanmu dengan mengklik tombol share di bawah
Narasi dibuat untuk menyampaikan informasi yang runtut dan lengkap demi memperluas wawasan pembacanya. Teks ini bisa saja singkat atau panjang sesuai kebutuhannya. Dan ini sangat berkaitan erat dengan pengalaman.
Salah satu sumber penulisan narasi adalah kegiatan liburan. Teks ini biasa juga dianggap sebagai "model penceritaan" dimana informasi yang didalamnya bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca
Kamu bisa memastikan bahwa jenis teks tersebut bersifat narasi dengan melihat unsur-unsur di dalamnya. Adapun unsurnya adalah tokoh, latar, serta "urutan kejadian". Selain itu sobat kosngosan perlu juga mengetahui mengenai struktur dari tulisan ini, ada 4 yaitu; pengenalan (intro), awal pertikaian, klimaks dan anti klimaks.
Narasi juga bisa dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu :
- Sugestif (imajinatif, fiksi dan rekaan)
- Ekspositoris (penulisan biografi tokoh terkenal)
- Informatif (berita mengenai suatu kejadian berdasar fakta)
- Artistik (fiktif, imajinatif namun punya amanat khusus)
Teks Narasi Liburan
Entah mengapa mimin merasa perlu untuk memberikan contoh karangan narasi tentang liburan. Karena mungkin banyak juga dari kalian yang mencari tulisan pengalaman selama liburan panjang di sekolah, kuliah atau bekerja. Berikut beberapa preferensi narasi bertopik liburan seru ala kósngosan :
Baca dulu : Contoh Teks Berita tentang Sekolah
Teks Narasi Liburan Sekolah
Libur semester ini saya pulang ke kampung halaman, disana saya bertemu Aya, Ibu dan adikku yang sangat saya sayangi. Lama sekali waktu berjalan jika sedang merindu. Saya ingin bicara rindu tidur dikasur empuk kamarku, dan ingin makan masakan ibu yang lezat tiada tara. Dan liburan ini waktunya.
Saya pulang disambut oleh keluarga, dengan masakan kesukaan yang telah terhidang. Selama liburan dirumah aku sangat senang, saya seperti mengulangi masa kecilku dulu, ingin saya bilang tetap mau disini saja dan tidak mau lagi kembali ke tempat kost di kota
Liburan sekolah memang sangat menyenangkan apalagi ditemani dengan bersama keluarga. Saya bisa menikmati liburan sepanjang hari bersama ayah dan ibu dengan menghabiskan waktu di sawah.
Biasanya ayah dan ibu akan sibuk untuk mengurusi padi yang sudah mulai menguning. Sementara aku dan adik-adik akan bermain di tepian sungai. Terkadang kami juga suka untuk memancing dan mendapatkan ikan dari sana.
Setelah mendapatkan ikan yang cukup banyak maka aku dan adik-adik akan membersihkan ikan tersebut untuk kemudian dibakar dan dimakan bersama ketika siang hari tiba. Dan sorenya kami sudah harus pulang ke rumah setelah sepanjang hari liburan di kebun dan pematang sawah
Teks Narasi liburan dirumah
Liburan sekolah kali ini memang terbilang cukup panjang. Namun karena pandemi virus yang semakin merajalela kita tidak dibolehkan untuk keluar rumah. Apalagi beraktivitas dan melakukan hal-hal yang berkerumunan di luar rumah
Oleh karena itu liburan kali ini aku hanya berada di dalam rumah saja melakukan aktivitas yang cukup menyenangkan. Tidak lupa untuk membuat jadwal sehari-hari supaya tetap produktif dan tidak bermalas-malasan
Biasanya ketika hari senin sampai sabtu tiba aku pertama kali bangun akan membereskan tempat tidur dan bersih-bersih di kamar. Setelah itu apabila ada kesempatan aku akan menyapu halaman depan dan belakang.
Apabila Ibu membutuhkan bantuan aku akan membantu memasak di dapur. Setelah siap maka sarapan adalah menjadi sumber energi yang utama di pagi hari
Kemudian setelah membantu ibu dan siap membalas bereskan rumah aku mulai melakukan kegiatan yang produktif seperti belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara online
Barulah setelah tugas selesai dan sekolah menggunakan aplikasi Zoom selesai, aku akan membuka HP dan bermain game Kosngosan sebentar untuk melepaskan kebosanan. Di rumah juga aku melakukan berbagai Project seperti membuat kerajinan tangan, boneka dari karton, dan ikut Ibu untuk mempersiapkan makan malam.
Disela-sela waktu aku juga akan membuka televisi dan menonton kartun favoritku. Selain itu tidak lupa untuk bermain Tik Tok dan Scroll Instagram untuk melihat berbagai informasi menarik seputar musik dan meme.
Pesan dari ku, tetaplah berada di rumah. Dan jadikan liburan ini menjadi liburan yang menyenangkan dengan berbagai cara kita sendiri. Sekian dari saya, terima kasih telah membaca.
Teks Narasi liburan ke pantai
Momen liburan kali ini sangat tepat sekali, karena bukan hanya liburan biasa, tetapi dalam momen spesial ini kami merayakan ulangtahun teman saya yang bernama Ucok Kosngosan. Rencananya kami akan berlibur ke pantai Pelabuhan Ratu yang terletak di daerah Sukabumi.
Lokasi Pantai ini memang tidak jauh dari kota Sukabumi, tempat dimana kami tinggal. Perjalanan dari rumah kami menuju Pantai ini memakan waktu kurang lebih sekitar 1-2 jam perjalanan, tergantung dari kecepatan berkendara kita
Setelah sekian lama perjalanan, kami pun tiba di pantai Pelabuhan Ratu yang sangat indah. Disana kami akhirnya menyewa satu villa untuk tempat istirahat dan bermalam, sambil bisa menikmati pemandangan khas pantai yang luar biasa indah.
Kami tiba di Pelabuhan Ratu sekitar pukul 2 siang. Karena kami sudah sewa villa, jadi kami memutuskan untuk beristirahat sebentar di dalamnya sambil rebahan. Ada juga yang update status untuk pamer ke teman teman.
Sekitar pukul setengah empat sore, kam bersiap untuk mengganti pakaian dan menggunakan kostum pantai, mengapa demikian? Supaya terlihat cocok dengan tema liburan kali ini. Lagian aneh kan kalau ke pantai menggunakan pakaian jeans dan kemeja?
Salah satu dari teman kami yang bernama Suhendra, pada saat itu tidak ikut berenang. Dirinya berinisiatif untuk menuliskan kata diatas pasir “Happy Holiday and Happy Birthday to Ucok Pardomuan” kemudian dia pun meminta seseorang untuk mengambil gambar dan mengabadikan momen indah ini bersama teman teman yang lain.
Waktu berjalan sangat cepat, dan kini sudah pukul setengah enam sore, matahar sudah hampir tenggelam. Pemandangan sunset yang indah sekali dari bibir pantai. Teman teman mengajak untuk membersihkan diri dari kotoran dan mandi di kamar mandi yang telah disediakan. Setelah bersih, kami menunggu waktu maghrib tiba dan melaksanakan sholat berjamaah di mushola sekitar.
Seusai Isya, kami akhirnya membakar ikan di tepi pantai sambil menikmati hembusan angin malam yang semakin lama semakin dingin. Setelah kenyang, tidak terasa waktu sudah larut malam. Akhirnya kami berkemas dan kembali ke villa untuk tidur dan beristirahat sampai besoknya.
Teks narasi pendek berlibur
Liburan kali ini berbeda. Harahap ingin pulang kampung dan menemui keluarga besar di Padang Panjang. Dia harus menjalani kehidupan liburan panjang tahun ini bersama adik, kakak dan juga orangtua tercintanya
Menjelang Maghrib, Harahap sudah bergegas menuju Terminal bus Padang, segera menuju kota kelahirannya tersebut. Orang-orang pun sudah ramai berkumpul di luar dan di dalam. Ada yang baru tiba di bandara, dan segera menaiki kopernya ke dalam bus masing masing. Tak berselang lama, adzan Maghrib pun berkumandang.
Setelah sholat Maghrib, bus yang dinaiki Harahap memimpin perjalanan cukup panjang tersebut. Diselangi sholat Isya, kemudian Bus melanjutkan perjalanan hingga ke terminal terakhir yang memasuki kota Padang Panjang.
Pukul 21.00 WIB dia pun tiba disana. Para keluarga nya pun sudah menyambutnya di rumah masing-masing.
Dia sangat bersyukur bisa malam tahun baruan di sini. Bisa berdo’a bersama, mengisi malam tahun baru dengan hal yang bermanfaat. Apalagi bagi Bapak, sosok yang sangat dihormatinya itu cukup mengharapkan kedatangannya
Setelah dipikir-pikir lagi, kalau jalan-jalan di kota sana, pasti Harahap juga tidak terlalu suka. Oleh karena itu dia lebih memilih berlibur tahun baru di kampung saja, bersama keluarganya yang memang sedang membutuhkan kehadirannya
Ibu dan Bapak hanya tersenyum mendengar jawaban anak paling gede-nya itu. Ada pelajaran berharga yang didapat di malam tahun baru ini, bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat daripada sekedar membuang waktu percuma bersama teman di kota sana. Tanpa kembang api dan tanpa terompet pun masih bisa bertahunbaruan di kampung sendiri.
Sesampainya di rumah, Harahap segera meminta izin untuk langsung tidur. Karena siang tadi dirinya cukup sibuk dengan perjalanan. Sepertinya dia memang sudah sangat mengantuk
Dia bisa bersantai dulu. Besok baru dirinya bisa melihat kebun duren milik keluarganya yang berada di samping kebun Pak Haji. Kemungkinan pohonnya sudah berbuah. Ini memang kegiatan yang sangat disukai dirinya ketika tiba di kampung.
Hanya 5 menit saja, sudah terdengar dengkurannya. Bapak pun bergegas melihat ke kamar Harahap yang seringnya kosong itu.
Bapak didalam hari berdoa, Semoga anaknya tersebut diberikan panjang umur, dicurahkan oleh Allah rizki yang banyak, berguna bagi bangsa dan agama. Akan terbangun di Tahun yang baru, dengan semangat baru. Sosok lelaki yang berjasa dalam hidup harahap itu kemudian membetulkan selimut anaknya yang tersingkap.
Selamat Liburan Tahun Baru, Hap!
Baca juga : Contoh Cerita Liburan Sekolah
Teks narasi panjang liburan
Aku tinggal di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kali ini aku ingin bercerita mengenai pengalamanku dan kawan kawan berlibur ke Dieng dan singgah terlebih dahulul di Kota Wonosobo. Kami melakukan touring menaiki motor bebek dengan 3 kendaraan. Total aku, Rahmad, Shaleh, Yunus, Zaid dan Toyib. Kami adalah teman sekelas yang sedang liburan panjang akhir semester
Cerita ini bermula ketika kami sudah sampai dikota Wonosobo dengan melalui Purworejo kemudian ke arah barat. Di Wonosobo, kami mencoba untuk berkeliling kota, melihat masyarakatnya yang bersahaja.
Daerah kota Wonosobo memang cenderung memiliki hawa yang dingin. Suhu dingin membuat telinga kami serasa membeku. Aliran darah juga terasa tidak normal seperti biasanya. Jantung ini terasa berdetak lebih aktif untuk memompa darah yang semakin dingin.
Kami sudah sampai di pusat kota Wonosobo. Oleh karena itu kami beristirahat terlebih dahulu untuk sekedar duduk sebentar sambil melemaskan otot yang terasa kaku karena dinginnya temperaturkota Wonosobo. Kami mencoba melompat sana sini seperti beruk kedinginan supaya badan ini lebih hangat dengan peredaran darah yang akan kembali lancar.
Memasuki kota ini pada awalnya kami disambut dengan hujan gerimis. Sudah bisa membuat basah pakaian bila kami tidak berteduh di SPBU Pertamina sekitar. Ini sangat penting, bila kamu hendak travelling ke kota ini bawalah jas hujan sebagai perlindungan diri.
Dari pusat kota Wonosobo menuju dataran tinggi Dieng adalah sekitar 25 km. Jarak yang cukup untuk bergerak lagi. Benar kata ibu yang menjual gado-gado tadi, jalannya tanjakan terus tidak ada putusnya. Jalan beraspal halus dengan bagian jalan ada yang bergelombang. Bener-bener kecil, berbeda dengan jalan di Bantul
Pada perjalanan kami, sering menjumpai hutan pinus yang banyak dialih fungsikan menjadi kebun kentang Kosngósan. Ini adalah pemandangan yang sangat indah.
Temperatur yang sangat dingin. Di pelupuk mata, terlihat para petaninya pakai jaket tebal sekali, mirip jaket suku eskimo di kutub utara. Hanya saja jaketnya tidak berbulu.
Masyarakat disepanjang jalan menuju Dieng, kebanyakan menggunakan kupluk tebal di kepala, jaket dan kaos di tangan dan kaki. Mereka juga memakai sepatu untuk menghangatkan kaki masing masing. Ada yang menggunakan syal untuk menutupi leher dari dinginnya udara Dieng.
Beberapa kesempatan, motor bebek yang kami tumpangi tidak bisa mengalahkan tanjakan menuju Dieng, terpaksa teman yang saya bonceng harus turun sebentar. Ternyata hal ini lumrah terjadi, karena banyak juga pengendara lain yang seperti itu
Dataran Dieng memang menggoda. Kita seperti berada di atas awan. Kumpulan uap air atau awan banyak yang bergerak di bawah. Kondisi saat itu cukup berkabut akan tetapi masih normal, jarak pandang 1 km masih terlihat jelas. Pemandangan perbukitannya sungguh sangat menggoda!
Kami sampai di dataran tinggi Dieng pada pukul 14.15 WIB, butuh waktu 4 jam untuk sampai dari kota Wonosobo. Lalu kami memutuskan untuk beristirahat di masjid sebelah barat dari tempat penjualan tiket kemah di Gunung Prau.
Baca juga : Rekomendasi Tempat Liburan Panjang yang Murah
Akhir Kata
Tulis karangan narasi membutuhkan pengalaman dan sense of art, supaya bisa menghasilkan tulisan yang enak dibaca dan informatif. Salah satu kegiatan yang yang bisa dijadikan sebagai sumber penulisan Narasi adalah "liburan".
Dan apabila sobat kosngosan memang berlibur dan bingung hendak menulis narasi seperti apa, semoga contoh diatas bisa bermanfaat dan menambah wawasan mu. Bila kalian berkenan bisa membagikan link artikel ini ke sosial media di teman-temanmu dengan mengklik tombol share di bawah