Contoh Quality Control QC pada Perusahaan, Langkah dan Tujuannya
Apa saja contoh quality control pada perusahaan? Kita sering mendengar istilah QC pada sebuah perusahaan atau pabrik yang menghasilkan produk. Namun tahukah kamu apa QC itu sebenarnya? Apa form dan rumus nya?
Pengendalian mutu dalam bahasa inggrisnya adalah Quality control adalah serangkaian upaya pengendalian kualitas yang memastikan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan itu memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen yang sudah ditetapkan untuk menjamin kualitas dan kepuasan konsumen.
Elemen yang terkait satu sama lain dalam Quality Control ini adalah seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
Ada juga elemen kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi. dan juga elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Menurut para ahli seperti Ishikawa, berpendapat bahwa Quality Control merupakan suatu aktifitas dalam meneliti, merancang, mengembangkan, dan memenuhi kepuasan pelanggan dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik.
Pelaksanaan QC ini melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai dari pimpinan tertinggi menurun karyawanContoh Quality Control Perusahaan
Mengambil studi kasus pada perusahaan pabrik garmen, yang termasuk contoh quality control adalah termasuk pada bagian
- piece goods quality control atau pemeriksaan bahan baku
- cutting departemen quality control
- in process quality control
- final statistical audit
- pemeriksaan sample (sample inspection)
- pemeriksaan pada bagian potong atau cutting
- pemeriksaan pada bagian fusing
- pemeriksaan pada bagian jahit
- pemeriksaan pada bagian gosok lipat dan pengepakan
- prosedur final audit
Mengambil studi kasus pada industri kayu, quality control termasuk kedalam QC yang ditempatkan di dalam bagian produksi termasuk Incoming main material, support material, dan hardware, machining, sanding, finishing dan setting. Kemudian pada bagian final quality control (FQC) yang termasuk proses pemeriksaan saat produk sudah siap kirim.
Sering pemeriksaan atau checking ini dilakukan menggunakan sistem acak dalam jumlah tertentu sesuai AQL (Acceptable Quality Limit).
Contoh Form Quality Control
Tujuan Quality Control
Adanya quality control pada instansi atau perusahaan bukannya tanpa tujuan. Divisi ini memiliki beberapa tugas yang terangkum dalam beberapa poin dibawah ini :
- Mengawasi perkembangan barang dan jasa yang diproduksi perusahaan.
- Mengawasi setiap proses yang terlibat dalam produksi.
- Memastikan kualitas barang atau jasa yang dibeli serta barang jadi.
- Merekomendasikan pengolahan ulang produk berkualitas rendah.
- Membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.
- Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi jangka panjang
- Bertanggung jawab mendokumentasikan hasil inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk
- Memastikan produk dari standar perusahaan memenuhi mutu ISO seperti 9001, ISO 9002 dsb
- Bertanggung jawab menghasilkan produk yang berkualitas dari perusahaan
- Dalam produk material, melakukan verifikasi kualitas produk dengan bantuan parameter yang sudah ditetapkan perusahaan
- Dalam industri mekanik, menjamin kualitas setiap bagian individual.
- Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam perusahaan.
- Bertanggung jawab mengidentifikasi masalah dan isu kualitas produk
Cara penerapan QC pada perusahaan
1. Menentukan jenis control yang akan diterapkan seperti pengendalian biaya (Cost Control), pengendalian produksi (production control), pengendalian standar spesifikasi produk, pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control) dan pengendalian lainnya.
2. Para QC harus memahami keadaan (kelemahan dan kelebihan ) yang ada pada internal sendiri
QC harus mampu mengurangi kesalahan pada internal sendiri
3. Mengambil penyebab masalah, membuang penyebabnya dan memberikan solusi terbaik.
4. Melihat hasilnya dan mengecek satu – persatu prosesnya.
5. Cek dan yakinkan fakta yang ada di lapangan, dengan produk dan data.
6. Mengamati pada nilai rataan dari data
7. Menyelidiki dan mengecek satu persatu prosesnya.
8. Cara bekerja serta urutan bekerja jangan hanya disampaikan secara lisan tetapi juga bentuk tulisan.
9. Kalau melihat sesuatu yang abnormal, lakukan action, seperti stop mesin, hubungi maintenance, cari penyebab kemudian lakukan tindakan perbaikan.
10. Mengupayakan agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi.
Baca juga : Contoh dan Cara Pembuatan Operation Process Chart OPC
Kata Penutup
