Tips Agar Tidak Malas Membersihkan Kamar Rumah
Bagaimana cara supaya rajin membersihkan rumah atau kamar ? Sepertinya ini menjadi kebiasaan jelek banyak orang. Walaupun banyak yang mengatakan ada sisi psikologis yang bernilai positif, namun tetap saja kita harus mencari tahu apa penyebab rasa malas itu muncul, supaya kita bisa mengatasinya dengan segera.
Pada kesempatan kali ini, mimin kosngosan akan memposting artikel mengenai alasan kenapa sih kita jarang dan malas membersihkan kamar dan tempat tidur. Mimin melihat kotornya kamar tidak hanya berlaku bagi anak kos, tetapi juga kalangan eksekutif yang mungkin terlalu sibuk dengan urusan kantor dan pekerjaannya.
Kalau kamu sering melihat lingkungan anak kos, terutamanya yang cowok, mayoritas dari mereka mungkin kurang menjaga kebersihan kosnya. Ada banyak limbah plastik, bungkus mie instan, rokok, minuman kaleng dan bahkan semp*k bolong sekalipun mungkin bisa ditemukan di dalam kamar kos.
Nah kalau pemilik kosnya care, mungkin kebersihannya masih bisa dijaga. Namun apabila pemilik kos tidak memantau keaadan kos, sudah dapat dipastikan keadaan kosan semakin parah.
Baca juga : 8 Cara Sedehana Agar Bangun Subuh Tepat Waktu
Beda halnya dengan orang yang sudah berumah tangga. Kebersihan kamar juga tergantung dari kebiasaan pemilik rumah tersebut. Mungkin akan dirasa efektif bila memperkerjakan seorang pembantu. Namun itu bukanlah sebuah solusi jangka panjang yang tepat.
Bila ingin terbebas dari kotornya kamar dan tempat tidur, kita harus memiliki niat yang cukup untuk berubah dan memulai aksi dari sekarang.
Sebenarnya apa sih yang menyebabkan sobat kosngosan begitu malas memperhatikan kebersihan kamar setelah bangun tidur? Berikut mimin rangkul beberapa faktor yang mungkin turut andil dalam mempengaruhi perilaku buruk kita tersebut :
Mungkin bagi kita yang menganggap remeh pepatah membuang sampah pada tempatnya ini, tidak akan pantas disebut sebagai orang yang sehat. Menganggap ajakan klasik seperti “kebersihan adalah sebagian dari iman” adalah ajakan ketika masih sd dan tidak berlaku lagi sekarang. Kita kebanyakan tidak ingin lagi didikte dengan ajakan klasik tersebut.
Kesalahannya adalah kita terlalu menganggap sepele hal seperti "membuang sampah pada tempatnya" dan tidak mengajarkannya kepada anak anak kita. Hal itu justru akan merugikan dikemudian hari.
Bayangkan kalau generasi kita kedepan tidak lagi peduli dengan hal semacam kebersihan. Sikap apatis itu akan menjadikan karakternya buruk dimata orang lain. Belum lagi ketidakmampuannya menjaga kebersihan akan meningkatkan resiko dia terkena penyakit seperti diare dan lainnya.
Ternyata menjadi kaum akademik tidak menjamin kita bisa menghormati linkungan lho. Kebanyakan masih berkutat pada hal hal akademik dan teoritis semata. Parahnya, ada sebagian dari kita secara gamblang menyatakan bahwa sikap apatisnya terhadap kebersihan, khususnya kamar dan tempat tidur.
Kita menganggap bahwa kebanyakan orang pintar justru tampil dengan acak-acakan dan apa adanya. Karena itu kita menirunya dan tidak sadar bahwa pola seperti itu akan terus diturunkan oleh anak cucu kita. Itu salah besar. Karena orang sukses juga butuh kebersihan untuk tetap nyaman beraktifitas.
Sobat kosngosan yang memiliki kegiatan seubrek, mungkin tidak memperdulikan kemana sampah kos atau rumah tangga dibuang. Kita hanya fokus akan hal hal yang membuat kita lebih untung dan sukses secara material.
Kita memang lebih disibukkan oleh aktifitas seperti bekerja dan kuliah. Terlalu lama begadang dan beraktifitas malam hari juga turut mempengaruhi kemalasan. Sehingga setelah bangun tidur, kita cenderung langsung mandi dan bersiap melakukan aktifitas lain.
Tipe seperti ini mungkin jarang diketahui karena memang diluar mereka terlihat normal dan memperhatikan penampilan luarnya.
Biaya sewa naik, termasuk listrik, AC, aliran air PDAM pun dikurangi atau dicabut. Salah satu bentuk protes kita adalah dengan apatis terhadap kebersihan tempat tinggal. Walaupun ini tidak secara langsung memprotes kebijakan pemilik tempat tinggal yang merugikan kita. Biasanya kita sudah mempersiapkan untuk pindah atau mencari tempat lain karena memang jika tetap bertahan, maka ini justru akan memperburuk keadaan.
“Saya adalah senior. Percuma saya bayar mahal-mahal kalau hanya capek membuang sampah di tempat sampah yang jauh. Biarkan saja petugas sampah yang memungutinya. Kan itu bagian dari sewa kos,” mungkin adalah beberapa persepsi keliru mengenai tipe anak kos satu ini.
Rasa gengsi atau sifat feodal yang membuat kita malas dan enggan untuk membuang sampah, atau memungut sampah mungkin perlu diperbaiki. Bukan berarti jika kita punya pembantu dan kita bisa seenaknya tidak membereskan kamar dan tempat tidur sendiri.
Harus diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab kamu merasa malas. Kalau penyebabnya adalah karena poin nomor 1, berarti kamu harus mulai mengubah pola hidup dan kebiasaan jelek mu tersebut dengan tekad yang lebih besar lagi.
Penyebabnya adalah poin nomor 2? Maka kamu harus segera pindah kos atau rumah. Carilah teman yang rajin, bersih dan perfeksionis. Dengan demikian, maka kamu akan perlahan mengikuti gaya bersih dan rajinnya dalam membereskan kamar dan tempat tidurnya.
Bagaimana kalau poin nomor 3? Maka kamu harus benar benar bisa memanajemen waktu untuk mempersiapkan diri sebentar saja untuk membereskan kamar mu. Atau apabila kamu benar benar sibuk, maka kamu bisa menyewa jasa pembersihan kamar, yang mungkin sudah banyak berdiri di kota kota besar.
Poin nomor 4 selalu membawa peperangan yang tidak kunjung selesai. Solusinya adalah kamu harus mencari tempat kos lain, atau berbicaralah empat mata dengan pemilik kost atau rumah kontrakan mu terhadap setiap keluhan yang ada.
Dan terakhir, adalah kesalahan yang benar benar fatal. Kamu harus tahu bahwa diatas langit, masih ada langit .Jadi jangan semena mena, walaupun kamu adalah senior di sebuah kompleks. Hilangkan arogansimu dan mulailah membersihkan kamar mu dengan rutin.
Baca juga : 7 Cara Mengatasi Homesick bagi Anak Kos Perantauan
Semoga setelah kita mengetahui alasan mengapa kita jarang sekali membersihkan tempat tinggal, kita sebagai insan berpendidikan bisa lebih memperbaiki diri untuk meniru para pahlawan kebersihan di belahan dunia manapun.
Bukankah kebersihan adalah sebagian dari iman? Tempat tinggal yang bersih akan mencermin individu yang bersih pula. Kalau sudah bersih, tentu doi juga bakalan melirik kamu, kan? Yuk, bersih bersih. Jangan lupa juga share artikel ini di media sosial milik mu ya!
Pada kesempatan kali ini, mimin kosngosan akan memposting artikel mengenai alasan kenapa sih kita jarang dan malas membersihkan kamar dan tempat tidur. Mimin melihat kotornya kamar tidak hanya berlaku bagi anak kos, tetapi juga kalangan eksekutif yang mungkin terlalu sibuk dengan urusan kantor dan pekerjaannya.
Kalau kamu sering melihat lingkungan anak kos, terutamanya yang cowok, mayoritas dari mereka mungkin kurang menjaga kebersihan kosnya. Ada banyak limbah plastik, bungkus mie instan, rokok, minuman kaleng dan bahkan semp*k bolong sekalipun mungkin bisa ditemukan di dalam kamar kos.
Nah kalau pemilik kosnya care, mungkin kebersihannya masih bisa dijaga. Namun apabila pemilik kos tidak memantau keaadan kos, sudah dapat dipastikan keadaan kosan semakin parah.
Baca juga : 8 Cara Sedehana Agar Bangun Subuh Tepat Waktu
Beda halnya dengan orang yang sudah berumah tangga. Kebersihan kamar juga tergantung dari kebiasaan pemilik rumah tersebut. Mungkin akan dirasa efektif bila memperkerjakan seorang pembantu. Namun itu bukanlah sebuah solusi jangka panjang yang tepat.
Bila ingin terbebas dari kotornya kamar dan tempat tidur, kita harus memiliki niat yang cukup untuk berubah dan memulai aksi dari sekarang.
Penyebab Rasa Malas Membersihkan Kamar Tempat Tidur
Sebenarnya apa sih yang menyebabkan sobat kosngosan begitu malas memperhatikan kebersihan kamar setelah bangun tidur? Berikut mimin rangkul beberapa faktor yang mungkin turut andil dalam mempengaruhi perilaku buruk kita tersebut :
1. Malas dengan hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya
Mungkin bagi kita yang menganggap remeh pepatah membuang sampah pada tempatnya ini, tidak akan pantas disebut sebagai orang yang sehat. Menganggap ajakan klasik seperti “kebersihan adalah sebagian dari iman” adalah ajakan ketika masih sd dan tidak berlaku lagi sekarang. Kita kebanyakan tidak ingin lagi didikte dengan ajakan klasik tersebut.
Kesalahannya adalah kita terlalu menganggap sepele hal seperti "membuang sampah pada tempatnya" dan tidak mengajarkannya kepada anak anak kita. Hal itu justru akan merugikan dikemudian hari.
Bayangkan kalau generasi kita kedepan tidak lagi peduli dengan hal semacam kebersihan. Sikap apatis itu akan menjadikan karakternya buruk dimata orang lain. Belum lagi ketidakmampuannya menjaga kebersihan akan meningkatkan resiko dia terkena penyakit seperti diare dan lainnya.
2. Mengikuti orang lain dengan kebiasaan buruk
Ternyata menjadi kaum akademik tidak menjamin kita bisa menghormati linkungan lho. Kebanyakan masih berkutat pada hal hal akademik dan teoritis semata. Parahnya, ada sebagian dari kita secara gamblang menyatakan bahwa sikap apatisnya terhadap kebersihan, khususnya kamar dan tempat tidur.
Kita menganggap bahwa kebanyakan orang pintar justru tampil dengan acak-acakan dan apa adanya. Karena itu kita menirunya dan tidak sadar bahwa pola seperti itu akan terus diturunkan oleh anak cucu kita. Itu salah besar. Karena orang sukses juga butuh kebersihan untuk tetap nyaman beraktifitas.
3. Terlalu fokus dengan kegiatan lain
Sobat kosngosan yang memiliki kegiatan seubrek, mungkin tidak memperdulikan kemana sampah kos atau rumah tangga dibuang. Kita hanya fokus akan hal hal yang membuat kita lebih untung dan sukses secara material.
Kita memang lebih disibukkan oleh aktifitas seperti bekerja dan kuliah. Terlalu lama begadang dan beraktifitas malam hari juga turut mempengaruhi kemalasan. Sehingga setelah bangun tidur, kita cenderung langsung mandi dan bersiap melakukan aktifitas lain.
Tipe seperti ini mungkin jarang diketahui karena memang diluar mereka terlihat normal dan memperhatikan penampilan luarnya.
4. Salah satu bentuk protes terhadap pemilik kos/kontrakan
Biaya sewa naik, termasuk listrik, AC, aliran air PDAM pun dikurangi atau dicabut. Salah satu bentuk protes kita adalah dengan apatis terhadap kebersihan tempat tinggal. Walaupun ini tidak secara langsung memprotes kebijakan pemilik tempat tinggal yang merugikan kita. Biasanya kita sudah mempersiapkan untuk pindah atau mencari tempat lain karena memang jika tetap bertahan, maka ini justru akan memperburuk keadaan.
5. Merasa berkuasa
“Saya adalah senior. Percuma saya bayar mahal-mahal kalau hanya capek membuang sampah di tempat sampah yang jauh. Biarkan saja petugas sampah yang memungutinya. Kan itu bagian dari sewa kos,” mungkin adalah beberapa persepsi keliru mengenai tipe anak kos satu ini.
Rasa gengsi atau sifat feodal yang membuat kita malas dan enggan untuk membuang sampah, atau memungut sampah mungkin perlu diperbaiki. Bukan berarti jika kita punya pembantu dan kita bisa seenaknya tidak membereskan kamar dan tempat tidur sendiri.
Cara Mengatasi Rasa Malas Tersebut
Harus diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab kamu merasa malas. Kalau penyebabnya adalah karena poin nomor 1, berarti kamu harus mulai mengubah pola hidup dan kebiasaan jelek mu tersebut dengan tekad yang lebih besar lagi.
Penyebabnya adalah poin nomor 2? Maka kamu harus segera pindah kos atau rumah. Carilah teman yang rajin, bersih dan perfeksionis. Dengan demikian, maka kamu akan perlahan mengikuti gaya bersih dan rajinnya dalam membereskan kamar dan tempat tidurnya.
Bagaimana kalau poin nomor 3? Maka kamu harus benar benar bisa memanajemen waktu untuk mempersiapkan diri sebentar saja untuk membereskan kamar mu. Atau apabila kamu benar benar sibuk, maka kamu bisa menyewa jasa pembersihan kamar, yang mungkin sudah banyak berdiri di kota kota besar.
Poin nomor 4 selalu membawa peperangan yang tidak kunjung selesai. Solusinya adalah kamu harus mencari tempat kos lain, atau berbicaralah empat mata dengan pemilik kost atau rumah kontrakan mu terhadap setiap keluhan yang ada.
Dan terakhir, adalah kesalahan yang benar benar fatal. Kamu harus tahu bahwa diatas langit, masih ada langit .Jadi jangan semena mena, walaupun kamu adalah senior di sebuah kompleks. Hilangkan arogansimu dan mulailah membersihkan kamar mu dengan rutin.
Baca juga : 7 Cara Mengatasi Homesick bagi Anak Kos Perantauan
Semoga setelah kita mengetahui alasan mengapa kita jarang sekali membersihkan tempat tinggal, kita sebagai insan berpendidikan bisa lebih memperbaiki diri untuk meniru para pahlawan kebersihan di belahan dunia manapun.
Bukankah kebersihan adalah sebagian dari iman? Tempat tinggal yang bersih akan mencermin individu yang bersih pula. Kalau sudah bersih, tentu doi juga bakalan melirik kamu, kan? Yuk, bersih bersih. Jangan lupa juga share artikel ini di media sosial milik mu ya!