Dampak Positif dan Negatif Full Day School Bagi Pelajar Sekolah
Apakah dampak positif dan negatif penerapan program full day school untuk siswa sekolah di Indonesia? Kali ini kosngosan akan membahas yang namanya penarapan belajar dengan durasi 8 jam ini, selama 5 hari dalam sepekan. Apakah kamu termasuk kedalam yang pro atau kontra terhadap kebijakan dari pemerintah ini? Mari simak dibawah ini.
Apakah Full Day School atau Sekolah Lima Hari bisa benar benar Efektif Bagi Pelajar, Murid dan Siswa Sekolah? Pertanyaan itu sering terlontar oleh mereka yang skeptis terhadap kurikulum sekolah terbaru ini. Setelah dievaluasi ada banyak problem yang muncul atas kebijakan yang berhubungan dengan sekolah 8 jam selama 5 hari.
Baca juga : Bahaya Anak Dipaksa Belajar Les dan Bimbel Berlebihan
Dikala sekolah satu hari 8 jam, istirahatnya hanya setengah jam, bahkan cenderung kurang. Jelas waktu istirahat anak tidak bisa disamakan dengan waktu istirahat orang dewasa seperti mahasiswa, apalagi pekerja kantoran.
Adapun kebijakan Full Day School atau penerapan Sekolah Lima Hari yang diarahkan akan lebih banyak bermain ketimbang belajar, akan mengharuskan guru untuk bersiap dengan pelajaran yang mengasyikkan. Apalagi, anak cuma fokus belajar 3 hingga 4 jam (lama belajar efektif menurut penelitian).
Selain itu, penarapan FDS ini juga dinilai akan memper erat ikatan sosial anak dengan teman teman nya, guru dan juga lingkungan sekolah karena memiliki waktu yang lebih untuk berinteraksi di luar kelas atau ruangan.
Pola belajar yang dulu nya bersifat monoton, terkesan statis dan membosankan juga akan diubah menjadi kearah yang lebih fleksibel, mengedepankan interaksi, dinamis dan menyenangkan bagi anak didik. apabila tercipta kesenangan dalam belajar, maka proses pembelajaran juga akan berlangsung dengan baik.
Tidak hanya itu, peningkatan durasi berada di sekolah juga akan mengurangi jumlah pernikahan dini dan jumlah siswa putus sekolah, karena anak didik lebih sering menghabiskan waktunya di sekolah. Hal ini juga akan mengurangi kecemasan orang tua yang karena berbagai alasan tidak bisa mengawasi aktivitas anak-anak saat mereka pulang sekolah.
Dan keuntungan terakhir bagi guru adalah, menjelang akhir semester tenaga pendidik ini tidak perlu tergesa gera untuk menyampaikan materi sesuai tuntutan silabus, karena waktu belajar di sekolah yang lebih lama memungkinkan materi bisa diajarkan dengan lebih tuntas.
Faktanya, Berapa guru SD, SMP atau SMA yang telah tersertifikasi? Sangat jauh dari kata mencukupi. Kebijakan Full Day School (Sekolah Lima Hari) jangan hanya bersifat Sentris.
Misalnya di beberapa daerah terdapat perkampungan yang petang harinya berisiko untuk anak. Sehingga, keamanan anak dalam perjalanan pulang petang hari juga sepatutnya dipikirkan.
Belum lagi masalah sosial kultural Indonesia. Keluarga yang hidup ke dalam tingkatan menengah ke bawah sering membutuhkan tenaga Indonesia perlu bantuan si kecill. Buka kios. Ibu menjaga kios, ketika si kecil sekolah. Bukan mereka dipekerjakan, melainkan mereka merupakan bagian dari usaha keluarga
Sementara itu, ahli juga menerangkan bahwa dalam aturan Menteri Pengajaran dan Kebudayaan (Permendikbud) soal sekolah 8 jam dalam 5 hari sama sekali tidak ada kata-kata full day school.
Untuk tahun yang lalu memang berbeda. Meskipun ada sedikit yang menentang full day. Istilah full day seakan menerangkan bahwa sang anak benar benar disandera di sekolah lewat pelajaran yang tiada henti. Dalam peraturan terbaru yang ada hanyalah adanya penguatan pengajaran karakter disekolah.
Pemerintah menegaskan kebijakan ini sama sekali bukan menambah jam pembelajaran. Misalnya ini juga tidak dipaksakan sepatutnya dikerjakan di sekolah. Sehingga boleh dilakukan di luar sekolah asal dibimbing dengan pihak berhubungan.
Pada akhirnya, keputusan Full Day School (Sekolah Lima Hari) jangan sampai mengorbankan waktu bermain anak. Para pemerhati pendidikan dan anak meyakini bahwa penambahan jam belajar di sekolah akan mempengaruhi pola kegiatan anak yang mana akan menjadikan waktu bermain anak semakin berkurang sehingga mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.
Baca juga : 5 Mata Pelajaran Penting yang Tidak Diajarkan di Sekolah
Semoga artikel mengenai dampak positif dan negatif dari pembelakuan full day school ini bermanfaat dan menambah wawasan pembaca kosngosan sekalian. Jangan lupa share artikel ini untuk memberikan pengetahuan juga kepada teman teman mu di media sosial.
Apakah Full Day School atau Sekolah Lima Hari bisa benar benar Efektif Bagi Pelajar, Murid dan Siswa Sekolah? Pertanyaan itu sering terlontar oleh mereka yang skeptis terhadap kurikulum sekolah terbaru ini. Setelah dievaluasi ada banyak problem yang muncul atas kebijakan yang berhubungan dengan sekolah 8 jam selama 5 hari.
Baca juga : Bahaya Anak Dipaksa Belajar Les dan Bimbel Berlebihan
Dikala sekolah satu hari 8 jam, istirahatnya hanya setengah jam, bahkan cenderung kurang. Jelas waktu istirahat anak tidak bisa disamakan dengan waktu istirahat orang dewasa seperti mahasiswa, apalagi pekerja kantoran.
Dampak Positif dari Full Day School
Adapun kebijakan Full Day School atau penerapan Sekolah Lima Hari yang diarahkan akan lebih banyak bermain ketimbang belajar, akan mengharuskan guru untuk bersiap dengan pelajaran yang mengasyikkan. Apalagi, anak cuma fokus belajar 3 hingga 4 jam (lama belajar efektif menurut penelitian).
Selain itu, penarapan FDS ini juga dinilai akan memper erat ikatan sosial anak dengan teman teman nya, guru dan juga lingkungan sekolah karena memiliki waktu yang lebih untuk berinteraksi di luar kelas atau ruangan.
Pola belajar yang dulu nya bersifat monoton, terkesan statis dan membosankan juga akan diubah menjadi kearah yang lebih fleksibel, mengedepankan interaksi, dinamis dan menyenangkan bagi anak didik. apabila tercipta kesenangan dalam belajar, maka proses pembelajaran juga akan berlangsung dengan baik.
Tidak hanya itu, peningkatan durasi berada di sekolah juga akan mengurangi jumlah pernikahan dini dan jumlah siswa putus sekolah, karena anak didik lebih sering menghabiskan waktunya di sekolah. Hal ini juga akan mengurangi kecemasan orang tua yang karena berbagai alasan tidak bisa mengawasi aktivitas anak-anak saat mereka pulang sekolah.
Dan keuntungan terakhir bagi guru adalah, menjelang akhir semester tenaga pendidik ini tidak perlu tergesa gera untuk menyampaikan materi sesuai tuntutan silabus, karena waktu belajar di sekolah yang lebih lama memungkinkan materi bisa diajarkan dengan lebih tuntas.
Dampak Negatif dari Full Day School
Faktanya, Berapa guru SD, SMP atau SMA yang telah tersertifikasi? Sangat jauh dari kata mencukupi. Kebijakan Full Day School (Sekolah Lima Hari) jangan hanya bersifat Sentris.
Misalnya di beberapa daerah terdapat perkampungan yang petang harinya berisiko untuk anak. Sehingga, keamanan anak dalam perjalanan pulang petang hari juga sepatutnya dipikirkan.
Belum lagi masalah sosial kultural Indonesia. Keluarga yang hidup ke dalam tingkatan menengah ke bawah sering membutuhkan tenaga Indonesia perlu bantuan si kecill. Buka kios. Ibu menjaga kios, ketika si kecil sekolah. Bukan mereka dipekerjakan, melainkan mereka merupakan bagian dari usaha keluarga
Sementara itu, ahli juga menerangkan bahwa dalam aturan Menteri Pengajaran dan Kebudayaan (Permendikbud) soal sekolah 8 jam dalam 5 hari sama sekali tidak ada kata-kata full day school.
Untuk tahun yang lalu memang berbeda. Meskipun ada sedikit yang menentang full day. Istilah full day seakan menerangkan bahwa sang anak benar benar disandera di sekolah lewat pelajaran yang tiada henti. Dalam peraturan terbaru yang ada hanyalah adanya penguatan pengajaran karakter disekolah.
Pemerintah menegaskan kebijakan ini sama sekali bukan menambah jam pembelajaran. Misalnya ini juga tidak dipaksakan sepatutnya dikerjakan di sekolah. Sehingga boleh dilakukan di luar sekolah asal dibimbing dengan pihak berhubungan.
Kesimpulan
Pada akhirnya, keputusan Full Day School (Sekolah Lima Hari) jangan sampai mengorbankan waktu bermain anak. Para pemerhati pendidikan dan anak meyakini bahwa penambahan jam belajar di sekolah akan mempengaruhi pola kegiatan anak yang mana akan menjadikan waktu bermain anak semakin berkurang sehingga mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.
Baca juga : 5 Mata Pelajaran Penting yang Tidak Diajarkan di Sekolah
Semoga artikel mengenai dampak positif dan negatif dari pembelakuan full day school ini bermanfaat dan menambah wawasan pembaca kosngosan sekalian. Jangan lupa share artikel ini untuk memberikan pengetahuan juga kepada teman teman mu di media sosial.